banner atas tiketclub

Selasa, 14 Oktober 2014

Kemenhub Gandeng Kemenkeu Bikin Kereta Ekspres Halim-Cengkareng

Jakarta -Kementerian Perhubungan menggandeng Kementerian Keuangan membangun kereta ekspres Bandara Halim Perdanakusuma ke Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kerja sama ini dilakukan untuk memperoleh penjaminan dan stimulus fiskal dalam bentuk Viability Gap Fund (VGF).

Pasalnya proyek kereta berkonsep kerja sama pemerintah swasta (Public-Private Partnership/PPP) ini membutuhkan dana sangat besar.

"VGF di angka 49%, itu kan sangat besar. Pak Dirjen minta kita berkoordinasi Kemenkeu karena kebijakan fiskal dari penjaminan infrastruktur," kata Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Kereta Api Kemenhub Hanggoro Budi Wiryawan usai acara penutupan pos koordinasi angkutan lebaran di kantor Kemenhub, Jakarta, Rabu (6/8/2014).

Hanggoro menjelaskan rencananya besok Kemenhub selaku pemilik proyek melakukan pembicaraan dengan pemangku kepentingan membahas perkembangan proyek kereta ekspres.

"Kita besok bicaraan, kumpulkan beberapa stakeholder. Kita konsolidasi dulu karena terkait penjaminan cukup besar," ucapnya.

Kemenhub mengajukan VGF sebesar 49% dari nilai proyek. VGF diperlukan agar proyek lebih menarik bagi investor. Nilai proyek mencapai angka sekitar Rp 20 triliun. Kereta ekpress ini membentang sepanjang 33,68 km baik rute layang (elevated) maupun bawah tanah (underground).

"Itu kan baru perhitungan supaya bankable. Kalau kita ajukan 49%, angka itu besar," katanya.
Sumber: detik.com

Bagi anda yang tinggal di Pamulang dan sekitarnya (Pondok Cabe, Ciputat, Muncul) yang memerlukan tiket pesawat bisa lewat kami. Kami akan carikan harga tiket yang termurah untuk anda. Bagi anda yang mencari informasi harga tiket atau mau booking tiket tinggal kontak ke:

Tlp: 021 5118 2406
SMS: 081311454676
Email: pesan@tiketclub.com

Informasi lengkap silakan klik website TiketClub.com

Bakal Geser Angkasa Pura II, Lion Group akan Kelola Bandara Halim

Jakarta -Lion Group berencana mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma di Jakarta Timur. Namun faktanya kini, Bandara Halim masih di bawah pengelolaan BUMN operator bandara, PT Angkasa Pura II (AP II).

Pihak Lion Air berencana melakukan pengembangan area terminal hingga kelengkapan bandara termasuk runway. Pihak Lion Air menegaskan rencana bisnis perseroan berdasarkan perjanjian antara Lion Group dengan Induk Koperasi Angkatan udara (Inkopau) yang terjadi pada 2004.

Kemudian perjanjiannya baru berlaku efektif sejak tahun 2006 dengan masa konsesi 25 tahun. Namun pihak Inkopau belum dikonfirmasi soal klaim dari Lion Group ini.

"Pemilik lahan dengan Kemenhan (Kementerian Pertanahan), TNI AU. Kita punya perjanjian. Kontraknya sampai 25 tahun dan itu bisa diperpanjang," kata Direktur Umum Lion Group Edward Sirait dalam konferensi pers di Hotel Best Western, Jakarta Timur, Selasa (14/10/2014).

Edward menerangkan secara legal, Lion Group menjadi pihak atau badan usaha yang diizinkan mengelola dan mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma. Lion Group pun menolak disebut mengambil konsesi atau 'merampok' pengengelolaan Bandara Halim dari AP II.

"Saya nggak merampok. Pada saat itu TNI AU pemilik lahan. Kita tanda tangan dari tahun 2006. Bukan sekarang diambil. Tapi sekarang kita mau realisasikan," paparnya.

Pengembangan ini juga didasari oleh peraturan Kementerian Perhubungan (Kemenhub), bahwa pemerintah memberi izin kepada badan usaha selain BUMN untuk mengelola bandara komersial.

Alasan lainnya adalah Lion Group melihat kondisi Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) di Tangerang, Banten yang kelebihan kapasitas meskipun saat ini tengah dikembangkan. Lion Group memandang perlu ada bandara modern pendukung untuk mengikuti laju pertumbuhan penumpang dan pesawat di area Jabodetabek.

"Kita bayangkan sebenarnya bangun bandara bukan hal cepat. Ini mau kita kejar untuk transportasi Jakarta. Kalau lihat penduduk Banten, Jakarta dan Jawa barat 50 juta. Nanti (Soetta) over capacity di 2020," sebutnya.

Untuk pengembangan Bandara Halim, Lion Group menunjuk PT Adhi Karya Tbk (ADHI) sebagai kontraktor. Namun Adhi Karya juga dilibatkan di dalam pensingkronan peraturan. 

Lion Group berencana merogoh dana sebesar Rp 5 triliun untuk membangun terminal baru, pembangunan fasilitas taxiway hingga apron serta monorel di Bandara Halim.

"Total investasi berikut monorel Rp 5 triliun," jelasnya.

Sementara itu, pihak AP II melalui Direktur Pengembangan dan Teknologi Angkasa Pura II Salahudin Rafi menjelaskan selama ini pihaknya diamanatkan oleh undang-undang sebagai operator Bandara Halim. Termasuk saat transisi perpindahan penerbangan internasional dari Bandara Halim ke Bandara Soetta.

Terkait rencana Lion Group ingin menggeser AP II sebagai operator Bandara Halim, Rafi tak mau berkomentar lebih jauh. "Saya belum bisa komentar. Itu masih dirapatkan di dewan komisaris dan direksi," jelasnya.

Sumber: detik.com

Bagi anda yang tinggal di Pamulang dan sekitarnya (Pondok Cabe, Ciputat, Muncul) yang memerlukan tiket pesawat bisa lewat kami. Kami akan carikan harga tiket yang termurah untuk anda. Bagi anda yang mencari informasi harga tiket atau mau booking tiket tinggal kontak ke:

Tlp: 021 5118 2406
SMS: 081311454676
Email: pesan@tiketclub.com

Informasi lengkap silakan klik website TiketClub.com